Tuesday 8 February 2011

Thailand Rebut 71 dari 400 Pucuk Senjata yang Dirampas Pejuang Patani


by Patani Fakta Dan Opini on Thursday, 13 January 2011 at 01:31
 
 
 
 
Pihak Keamanan Thaliand hanya berhasil mendapatkan 71 pucuk dari 400 senjata api yang rampas oleh pejuang Islam Patani dari kamp militer Pileng distrik tujuh tahun lalu.
Serangan di kamp militer tersebut pada dini hari tanggal 4 Januari 2004, menandai munculnya kembali perlawanan dengan kekerasan di wilayah Selatan yang bergolak.

Juru bicara untuk Operasi Keamanan Internal Komando Daerah ke-4, Kolonel Banphot Phoonphian, kemarin mengatakan 62 senapan M16 dan sembilan pistol 11mm telah didapatkan kembali dari kelompok-kelompok pejuang Islam Patani.

Kolonel Banphot mengatakan Polis Thailand selama tujuh tahun terakhir telah berusaha untuk mendapatkan kembali 400 senjata di rampas oleh para pejuang Patani dari kamp militer dalam sebuah serangan di mana empat tentara tewas dalam kejadian itu.

Para tentara, polis dan staf administrasi di tiga provinsi selatan Yala, Patani dan Narathiwat kemarin (04/01/2011) meningkatkan keamanan di wilayah mereka untuk mencegah serangan pejuang Patani pada ulang tahun ketujuh dari perampasan senjata tersebut.

Pasukan keamanan juga mendirikan lebih banyak pos pemeriksaan di kamp tentara Pileng dan unit patroli ditugaskan untuk melakukan patroli di sekeliling kamp militer setiap jam.

Agen-agen Keamanan kemarin juga mengadakan pembicaraan dengan operator bisnis dan perwakilan dari penduduk lokal di distrik Sungai Kolok Narathiwat dalam upaya untuk mencegah serangan setelah ledakan bom mematikan baru-baru ini di distrik Sungai Padi dan Cho Airong.

Ledakan di Sungai Padi, Sabtu (01/01/2011) lalu menewaskan dua petugas penjinak bom meskipun mereka memakai rompi anti bom. Kepala Polsi Nasional Thailand Wichean Potephosree mengakui bahwa polis telah meminjam pakaian dari tentara pada tahun 2004 dan mereka tidak bisa lagi memberikan perlindungan terhadap bahan peledak yang hebat seperti C4 .

Selain menyebabkan 2 polis tewas, bom seberat 5 kilogram yang dimasukkan dalam kotak besi dan diledakkkan melalui handphone tersebut juga melukai 5 petugas keamanan lainnya termasuk pemimpin unit penjinak bom, Kapten Polis Wichian Khongthom.

Sumber dari:
http://www.voa-islam.com/news/thailand
Rabu, 05 Jan 2011
· · Share

No comments:

Post a Comment