20 Januari 2011
Menurut Alastair Leithead, serangan kali ini menunjukkan tingkat koordinasi yang jauh lebih besar daripada serangan-serangan sebelumnya. Kelompak geriliya ini menuntut kemerdekaan untuk kawasan yang secara historis disebut PATANI, yang dianeksasi oleh kerajaan Thailand sekitar seabad yang lalu.
Pejuang Melayu Patani diperkirakan tidak mempunyai hubungan dengan kelompok ektremis regional maupun global.
Untuk diketahui, biasanya Pejuang Melayu Patani sering melakukan serangan di tiga propinsi bependuduk majority Islam yang terletak di Thailand Selatan. Tetapi serangannya biasanya berupa bom pinggir jalan atau penembakan dari kendaraan.
Dalam serangan ini sekira 50 anggota geriliya melakukan penyerangan ke sebuah markas militer. Insiden ini menyebabkan aksi baku tembak dengan pihak militer Thailand.
Selain melakukan penyerangan, kelompak geriliya ini juga mengambil 50 senapan dan sekira lima ribu peluru. Mereka juga meledakan bom dan membakar dua rumah serta sebuah tenda di dalam pangkalan militer tersebut.
Sejak tahun 2004 sudah lebih dari 4.300 orang yang menjadi korban dalam konflik di Thailand Selatan yang berkecamuk lagi setelah bertahun-tahun tenang. Angkatan Bersenjata Thailand mengatakan, dalam serangan kali ini para geriliya menyerang basis militer itu dari depan dan belakang.
Mengantisipasi serangan itu, pihak Angkatan Darat Thailand telah mengerahkan 60.000 pasukan di Thailand Selatan untuk memerangi kelompak geriliya ini.
Sebagaimana dilansir BBC, kelompok-kelompok geriliya itu tidak banyak diketahui. Tetapi diperkirakan, mereka beroperasi dalam sel-sel mandiri yang terdiri dari beberapa orang tanpa hirarki kepemimpinan yang kuat.
Empat tentara tewas dan tujuh orang cedara parah akibat serangan puluhan orang bersenjata di Barak Militer Thailand di Provinsi Narathiwat.
Menurut Alastair Leithead, serangan kali ini menunjukkan tingkat koordinasi yang jauh lebih besar daripada serangan-serangan sebelumnya. Kelompak geriliya ini menuntut kemerdekaan untuk kawasan yang secara historis disebut PATANI, yang dianeksasi oleh kerajaan Thailand sekitar seabad yang lalu.
Pejuang Melayu Patani diperkirakan tidak mempunyai hubungan dengan kelompok ektremis regional maupun global.
Untuk diketahui, biasanya Pejuang Melayu Patani sering melakukan serangan di tiga propinsi bependuduk majority Islam yang terletak di Thailand Selatan. Tetapi serangannya biasanya berupa bom pinggir jalan atau penembakan dari kendaraan.
Dalam serangan ini sekira 50 anggota geriliya melakukan penyerangan ke sebuah markas militer. Insiden ini menyebabkan aksi baku tembak dengan pihak militer Thailand.
Selain melakukan penyerangan, kelompak geriliya ini juga mengambil 50 senapan dan sekira lima ribu peluru. Mereka juga meledakan bom dan membakar dua rumah serta sebuah tenda di dalam pangkalan militer tersebut.
Sejak tahun 2004 sudah lebih dari 4.300 orang yang menjadi korban dalam konflik di Thailand Selatan yang berkecamuk lagi setelah bertahun-tahun tenang. Angkatan Bersenjata Thailand mengatakan, dalam serangan kali ini para geriliya menyerang basis militer itu dari depan dan belakang.
Mengantisipasi serangan itu, pihak Angkatan Darat Thailand telah mengerahkan 60.000 pasukan di Thailand Selatan untuk memerangi kelompak geriliya ini.
Sebagaimana dilansir BBC, kelompok-kelompok geriliya itu tidak banyak diketahui. Tetapi diperkirakan, mereka beroperasi dalam sel-sel mandiri yang terdiri dari beberapa orang tanpa hirarki kepemimpinan yang kuat.
- 32 people like this.